Starting Fresh

8 Sep

Music : Debussy – Claire de Lune

After one year hiatus it’s time to start blogging again. Because everybody needs outlet to keep them somewhat sane. And because I’m not a big fan of Twitter.

So, let’s start fresh.

♥Wishlist.. Sponsor Me?♥

9 Sep

Music : Sore – Setengah Lima

Setelah meninggalkan DSLR dan papercraft, belakangan saya punya hobi baru, ‘baking‘. Specialtynya cupcakes. Yes yes, seperti yang sudah dipajang di status Facebook belakangan, cupcake is the new porn! Buat saya aja tentunya ๐Ÿ˜›

Saya sih udah punya oven, mixer, cupcake pan dan peralatan tempur yang lain. Dan saya juga tau Natal masih lama, tapi nggak ada salahnya bikin wishlist dari sekarang kan? Siapa tau Santa Claus nyasar ke blog saya ini. Hope Santa will be too busy and doesn’t have time to check his list twice :mrgreen:

Here they are

Atau untuk mempersingkat, kalo bisa dikasih satu toko Wilton juga boleh ๐Ÿ˜›

Kenapa nggak minta oven? Karena udah seneng sama oven tangkring Hock yang sekarang. Belajar pake itu dulu deh, kalo udah lulus ujian oven tangkring katanya pake oven gas atau listrik mah ketjiiiiiil…

Dan satu lagi wish yang nggak kalah penting, semoga hobi yang iini tahan lama, hihihiihi..

Luz: Revealed

28 Aug

Music : The Ataris – The Saddest Song

Nggak ada alasan khusus kenapa nulis post beginian. Cuma pengen aja. ‘Coz we all love to talk about ourselves, right?

Here are (you might find them weird) facts about me:

  • Saya baru pake miniset setelah berumur 13 tahun (kelas 2 SMP). Karena apa? Karena malu bakal diketawain teman-teman cowok kalo mereka tau ehm, about my growing bosom. Ibu saya udah maksa-maksa buat make dari awal kelas 1 SMP sebenarnya. Saya baru nyerah ketika ‘mereka’ udah nggak cukup ditutupi dengan kaos lagi.
  • Contrary with the above, kalo dulu saya berusaha sekali menutupi ‘mereka’ now I wish I they were bigger ๐Ÿ˜ณ

Hmm, pindah ke pembicaraan lain deh, sebelum digunting sama Badan Sensor Continue reading

Infatuation

26 Aug

Music : Phoenix – Everything Is Everything

.

She has been watching you from afar

Her eyes are continually wander towards you

And now your face is something that she ever had to ever deal with before

.

She’s touching your skin. If it’s just a fantasy then why is it killing her?

She wants it.. She wants it.. She wants it..

.

She’s so attracted to you

The feeling’s mutual too

And she gets scared the moment you leave

Get so hot, she forgets to breathe

.

You burn another bridge

Break another heart

You try again, it will only fall apart

.

She wants it.. She wants it.. She wants it..

.

Hey you, beautiful, what’s your name?

.

.

(Credits to Maroon 5)

The Old Man Who Inspired Me

13 Aug

Music : Jim Brickman feat. Jane Krakowski – You

Dia adalah seorang pria yang sudah sangat tua. Saya selalu bertemu dengannya setiap Minggu pagi sehabis pulangย  jogging, sekitar pukul 7 pagi. Dari jauh saya sudah melihatnya menarik gerobak besar berisi pisang-pisang untuk dijual, dengan susah payah, karena tubuhnya yang sudah membungkuk hanya sedikit lebih tinggi dari gerobak miliknya.

Saya selalu miris, pedih melihatnya. Dalam hati saya selalu bertanya ‘Tidakkah ia punya keluarga? Anak-anak yang masih muda yang mampu bekerja dan memberinya kehidupan yang layak di hari tua?’ Dan terakhir, muncullah rasa bersalah yang sayapun tak tau alasannya kenapa. Hmm, mungkin karena saya nggak bisa membantunya? Di tengah-tengah lamunan saya itu, si bapakpun tergopoh-gopoh melewati saya dan berlalu.

Tapi itu dulu. Dulu saya sangat merasa kasihan padanya. Sebelum saya melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Dia memang sudah lanjut usia, kondisi tubuhnya sudah lemah, dan diapun tidak berpunya. Tapi dia tidak menyerah, dia tidak meratapi nasib yang kurang beruntung, tidak menggantungkan hidupnya pada orang lain, dia lakukan apa yang dia bisa sekalipun dengan susah payah.

Sejak saat itu saya berhenti mengasihaninya. Dia tidak pantas dikasihani. Karena dia adalah seorang bapak tua yang hebat. Saya melihat dari luarnya saja. Yang saya lihat dan saya kasihani dulu itu adalah fisiknya. Sementara di dalam, dia adalah seseorang dengan semangat yang tinggi, seseorang yang patut disanjung atas kemauannya untuk berjuang menantang nasib. Ada berapa banyak orang semacam itu di Jakarta? Ada berapa banyak orang yang mau menggulung lengan bajunya dan berusaha memperbaiki nasib? Anda bisa jawab sendiri dari banyaknya pengemis, pencopet, PSK, dan tingkat kriminalitas di kota ini.

Jadi, bila lain kali kisah tadi terjadi pada Anda, sebaiknya rasa kasihannya disimpan saja untuk orang-orang yang hidup dengan cara mengambil yang bukan haknya, orang-orang yang tidak tahan menderita dan mengambil jalan pintas untuk mencari materi, anak-anak manja yang hidup mewah dan hanya bisa menghamburkan uang orang tua, atau kepada seorang perempuan yang hobi belanja dan nggak bisa mengatur keuangannya ๐Ÿ˜ณ